Sabtu, 21 November 2015
Wiro Sableng #127 : Mayat Persembahan
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : BADIK SUMPAH DARAH
Telaga Malakaji diselimuti kesunyian. Riak air telaga yang tertiup angin bahkan tidak mengeluarkan suara.
Di balik sebatang pohon besar dalam kegelapan, mendekam satu sosok berpakaian gelap. Sejak tadi sepasang mata orang ini memperhatikan ke arah pondok di tepi telaga di seberang sana. Dia melihat ada cahaya pelita suram menerangi bagian dalam pondok berdinding bambu.
Setelah sekian lama berada di balik pohon perlahanlahan orang tadi bergerak keluar. Melangkah cepat menyusuri tepian telaga hingga akhirnya sampai di samping pondok. Dia memeriksa bagian belakang bangunan tempat pembakaran besi. Tak ada bara menyala di tungku pelebur besi.
"Tak mungkin senjata itu ditinggal di luar sini," orang berpakaian gelap berkata dalam hati. "Pasti dibawa ke dalam. Menurut Kakek Sarontang senjata itu saat ini pasti sudah selesai dibuat."
Orang berpakaian geiap melangkah ke pintu pondok. Untuk beberapa lama dia berdiri di depan pintu itu. Di tanah dekat tangga dilihatnya ada sepotong belahan bambu. Diambilnya, lalu dimasukkan ke celah pinggiran pintu, dipergunakan untuk membuka kayu kecil pemalang pintu.
Daun pintu mengeluarkan suara berkereket halus ketika didorong. Sinar terang nyala lampu minyak menyeruak keluar. Orang itu tak segera masuk, berhenti dulu di ambang pintu. Sepasang matanya ber
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #127 : Mayat Persembahan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Jumat, 20 November 2015
Jumat, 06 November 2015
Hati Yang Sempurna
Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di hati pemuda itu.
Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah. Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan dan berkata " Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?". Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ;namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata.
Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ? Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa " Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan
... baca selengkapnya di Hati Yang Sempurna Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1